Rabu, 10 September 2014

Artikel Sejarah Indonesia

HOMO
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmfbHTljCvZMR39jjlJcl9VmKp4h8_rfD5fC1UOYwbEs2QZ6_wI03g2AGXf_F2o9zIgB37dNWRmYB3khZ73wS_0_24CFM_7vcehyphenhyphenwruPdBsaCkX2pZSisWGzJgEmIfoa30yJbvMLXIUKhS/s1600/6a00e552e19fa3883301116894dd5f970c-800wi.jpg http://acceleight.files.wordpress.com/2011/11/jjjjjjooop1.jpg


Secarafisik dan kualitatif manusia purba jenis Homo ini sudah lebih maju dansempurnya jika dibandingkan dengan jenis manusia purba Meganthropus maupunPithecanthropus. Secara fisik, cirri-ciri manusia homo sudah mirip denganmanusia modern sekarang, seperti bentuk kepalanya yang sudah tidak lonjong.Secara kualitatif, tingkat kecerdasannya sudah lebih tinggi karena sudah mampumenggunakan alat-alat dari batu dan tulan. Di samping itu dalam berburu merekatelah menggunakan alat-alat perburuan. Mereka juga telah mengenal api karenabinatang hasil buruannya dikuliti dahulu sebelum dibakar.
A.    CIRI-CIRI UMUM
Ciri umum manusia purba jenis Homo antara lain, memiliki tinggi badan130 cm-210cm,muka tidak menonjol ke depan, otot tengkuk menyusut, dan volumeotaknya antara 1000 cc – 1200 cc. manusia purba ini sudah berdiri tegak dancara berjalannya lebih sempurna. Mereka hidup sekitar empat puluh ribu hingga25ribu tahun yang lalu.pola hidunya pun lebih maju daripada manusia purbasebelumnya
B.    JENIS-JENIS MANUSIA HOMO
1.  Homosoloensis
  pada tahun 1931-1934, ahli purbakala yang bernama G.H.R. VonKoeningswald dan wedewnrich menemukan fosil-fosil manusia purba di LembahSungai Bengawan Solo di dekat Desa Ngadong. Jenis manusia purba dari LembahBengawan Solo tersebut dinamakan homo soloensis atau manusia purba dari Solo.Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa ternyata manusia purba jenishomo soloensis lebih tinggi tingkatannya daripada Pithecanthropus Erectus.
Berdasarkan penelitian fosil-fosil yang ditemukan, Homo Soloensis mempunyai cirri-cirisebagai berikut
a. Otak kecilnya lebih besar daripada otak kecil Pithecanthropus Erectus.
b. Tengkoraknya lebih besar daripadaPithecanthropus Erectus.
c. Tonjolan kening agak terputus ditengah (di atas hidung).
d. Berbadan tegap dengan ketinggiankurang lebih 180 cm
.


2.  Homowajakensis
Manusiapurba jenis ini mempunyai tingkatan lebih tinggi dari pada PithecanthropusErectus dan tergolong jenis homo sapiens. Homo wajakensis termasuk ras yangsulit ditemukan karena memiliki ciri-ciri ras Mongoloid dan jugaAustromelanesoid atau mungkin berasal dari subras Melayu Indonesia dan turutberevolusi menjadi ras Austromelanesoid sekarang. Ras wajak mungkin jugameliputi manusia yang hidup sekitar 25.000 – 40.000 tahun yang lalu di AsiaTenggara.
Fosilhomo wajakensis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di Desa WajakTulungagung fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois, temuan fosil inimerupakan temuan fosil manusia purba pertama yang dilaporkan berasal dariIndonesia.
Fosilhomo wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130-210 cm dengan berat badanantara 30-150 kg. volume otaknya mencapai 1300 cc. manusia purba jenisini hidupantara 40.000- 25.000 tahun yang lalu pada lapisan pleistosen atas.
3.  HomoSapiens
http://acceleight.files.wordpress.com/2011/11/homo_sapiens1.jpg?w=164&h=200Homo sapiens disebut manusia purbapaling sempurna karena 2 faktor.
Faktor pertama adalah dari anatomi dancara berjalan; anatomi homo sapiens sudah memiliki punggung tegak rahang rataserta berstruktur tulang kaki panjang dan tegak, hal ini menyerupai anatomimanusia modern saat ini
Faktor kedua adalah cara hidup; homosapiens sudah menemukan cara hidup yang tidak 100% mengandalkan alam(berburu)tetapi juga sudah menerapkan pola bercocok tanam, berternak. disampingitu perangkat rumah tangga yang dibuat, tidak lagi mengandalkan batuan yangkasar, namun telah ditemukan juga beberapa peralatan yang terbuat dari logam,batuan yang dibentuk halus sempurna dan juga homo sapiens telah mengenal lokasipemukiman yang baik, hal ini ditunjukkan sebagian besar penemuan fosil beradadi daerah aliran sungai, dan terkadang ada teori yang menunjukkan bahwa homosapiens juga telah memiliki tatanan sosial struktur masyarakat dimana adapemimpin kelompok
Homosapiens artinya manusia cerdik berasal dari zaman holosen 40.000 tahun yanglalu, telah mengalami pengecilan kepala dan tubuh yang lain, sehingga fisiknyasudah hampir sama dengan manusia zaman sekarang. Homo sapiens terdiri atassubsapiens atau ras. Jenis homo sapiens yang sampai sekarang masih ada adalahras Mongoloid, ras Kaukasoid, dan ras Negroid. Ras Mongoloid memiliki ciriberkulit kuning dan menyebar di Asia Tenggara. Ras Kaukasoid berkulit putihberhidung mancung dan tubuhnya jangkung, hidupnya menyebar di Eropa dan Asiakecil (Timur Tengah). Ras Negroid berkulit hitam, bibir tebal, berambutkeriting, hidup menyebar di Papua, Australia dan Afrika. Selain ketiga rastersebut, terdapat dua ras yang penyebarannya terbatas yaitu rasAustromelanesoid dan ras Kaukasoid. Ras Austromelanesoid terdapat di KepulauanPasifik dan pulau-pulau di antara Asia dan Australia, sedangkan ras Kaukasoidatau mungkin yang dimaksud adalah ras Indian yang terdapat di Benua Amerika dansekarang terdesak oleh orang kulit putih.

Pola Hidup
Dalam kehidupannya sehari-hari, para manusia purba membentuk kelompok berburu dan pengumpul makanan yang tersusun dalam satu keluarga. Jumlah orang yang terdapat dalam satu kelompok berburu dan pengumpul 10 – 20 orang per kelompok berburu. Laki-laki yang lebih kuat ditugaskan untuk berburu hewan–hewan besar dan buas, karena pekerjaan ini memerlukan tenaga yang cukup besar untuk menghadapi segala bahaya yang mungkin terjadi. Dan perempuan hanya bertugas untuk menyelesaikan pekerjaan yang ringan misalnya mengumpulkan makanan dari alam sekitarnya, serta mengurus anak. 

Pola Hunian
Nomaden adalah pola hidup dimana manusia purba pada saat itu hidup berpindah-pindah atau menjelajah. Mereka hidup dalam komunitas-kuminatas kecil dengan mobilitas tinggi di suatu tempat. Mata pencahariannya adalah berburu dan mengumpulkan makanan dari alam (Food Gathering)

Peninggalan
Contoh alat-alat perkakas yang merekagunakan dari batu berupa berbagai jenis kapak, alat-alat serpih (flakes).Mereka juga menggunakan alat-alat yang terbuat dari tulang seperti alat penusuk(belati), ujung tombak, dan alat pengorek ubi serta keladi. Di samping itu adaalat-alat berburu berupa mata tombak yang terbuat dari tulang  ikan pari. Adapun alat-alat yang terbuat daritanduk berupa tanduk menjangan atau rusa yang diruncingkan. Alat-alat perkakaspeninggalan makhluk homo tersebut ditemukan di daerah-daerah sekitar Ngandongdan Sidorejo (Ngawi), yaitu berupa berbagai jenis kapak batu, alat pelempardari batu, alat perimbas dari tulang atau tanduk.
                                                                                                   

PITHECANTHROPUS
pithecanthropus erectushttp://warisanindonesia.com/wimedia/2011/11/visual-man-purba-sangiran.jpg
Fosil manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah jenis fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus sendiri berarti manusia kera yang berjalan tegak. Paling tidak terdapat tiga jenis manusia Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia, yaitu Pithecanthrophus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis. Berdasarkan pengukuran umur lapisan tanah, fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia mempunyai umur yang bervariasi, yaitu antara 30.000 sampai 1 juta tahun yang lalu.

Pitekan Tropus dibedakan menjadi:

  1. Pithecanthropus erectus, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di sekitar lembah sungai Bengawan Solo, Trinil, Jawa Tengah. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang atas, tengkorak, dan tulang kaki.
  2. Pithecanthropus mojokertensis, disebut juga dengan Pithecanthropus robustus. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak anak-anak.
  3. Pithecanthropus soloensis, ditemukan di dua tempat terpisah oleh Von Koeningswald dan Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran antara tahun 1931-1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kering.


Ciri-ciri Pithecanthropus

  • Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 cm.
  • Badan tegap, namun tidak setegap Meganthrophus.
  • Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc.
  • Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
  • Hidung lebar dan tidak berdagu.
  • Mempunyai rahang yang kuat dan geraham yang besar.
  • Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.
Pola Hunian
1. Kedekatan dengan Sumber Air
            Air merupakan kebutuhan pokok mahkluk hidup terutama manusia. Keberadaan air pada suatu lingkungan mengundang hadirnya berbagai binatang untuk hidup di sekitarnya. Begitu pula dengan tumbuhan. Air memberikan kesuburan pada tanaman.
2. Kehidupan di Alam Terbuka
            Manusia purba mempunyai kecendrungan hidup untuk menghuni sekitar aliran sungai. Mereka beristirahat misalnya di bawah pohon besar dan juga membuat atap dan sekat tempat istirahat itu dari daun-daun. Kehidupan di sekitar sungai itu menunjukkan pola hidup manusia purba di alam terbuka. Manusia purba juga memanfaatkan berbagai sumber daya lingkungan yang tersedia, termasuk tinggal di gua-gua. Mobilitas manusia purba yang tinggi tidak memungkin untuk menghuni gua secara menetap. Keberadaan gua-gua yang dekat dengan sumber air dan bahan makanan mungkin saja dimanfaatkan sebagai tempat tinggal sementara.
Pola Hidup:
          Sudah dapat membuat alat sederhana dari bebatuan, seperti kapak perimbas (chopper), kapak penetak (chopping tool), atau alat penyerpih (flake). Kehidupan Pithecanthropus Erectus sangat tergantung pada sumber alam yang tersedia. Mereka juga berburu dan mengumpulkan makanan dan juga hidupnya berpindah-pindah untuk mengikuti pengembaran hewan-hewan buruan, atau untuk mencari sumber makanan di tempat lain. Mereka tampaknya juga sudah mulai mengembangkan tata masyarakat yang sederhana. Kaum lelaki bekerja sama memburu hewan, dan para wanita mengumpulkan tumbuhan

Peninggalan:
Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan, biasa disebut Chopper (alat penetak/pemotong). Dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara menggunakannya dengan cara menggenggam. Pembuatannya dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam.



MEGANTHROPUS
http://palaeos.com/vertebrates/primates/images/Homo_heidelbergensis.jpg
Seperti yang telah diuraikan pada materi sebelumnya, Von Koenigswald menemukan tengkorak di Desa Sangiran tahun 1941. Tengkorak yang ditemukan berupa tulang rahang bawah, dan gigi geliginya yang tampak mempunyai batang yang tegap dan geraham yang besar-besar. Dari penemuan tersebut, maka oleh Von Koenigswald diberi nama Meganthropus Palaeojavanicus yang artinya manusia raksasa tertua dari Pulau Jawa. Fosil tersebut diperkirakan hidupnya antara 20 juta – 15 juta tahun yang lalu, dan berasal dari lapisan Jetis.
1.      Pola Hunian:
Nomaden adalah pola hidup dimana manusia purba pada saat itu hidup berpindah-pindah atau menjelajah. Mereka hidup dalam komunitas-kuminatas kecil dengan mobilitas tinggi di suatu tempat. Mata pencahariannya adalah berburu dan mengumpulkan makanan dari alam (Food Gathering).
2.      Pola Hidup
Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :
• Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan
• Bersifat Permanen (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
Nama
Gambar
Keterangan
Kapak Persegi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9_FLIRyCnlog3Zg_qYkvHOl_D9AQxG3uihqvgbpPmUwNWL0Qh_A62mE_OHZOgyDUw-7MzU0QtuQ0o8qTYmAfpPHT1L4vrrhwEELortomnry5K06wq_8sO3VuoDDvjDSXb5kHxbRHkNGOR/s1600/kapak_persegi.png
Kapak persegi dibuat dari batu persegi. Kapak ini dipergunakan untuk mengerjakan kayu, menggarap tanah, dan melaksanakan upacara. Di Indonesia, kapak persegi atau juga disebut beliung persegi banyak ditemukan di Jawa, Kalimantan Selatan, Sulawesi, dan Nusatenggara.
Kapak Lonjong
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO8Ff8pb-OD4bHmnksE-SgPi6BG7z9ue_ZeuvD99rgZf1TMnpBXIsC3Nyiq10ub8rep2ZJBVroWKujw56fK0CrAQZCa0rJ_UKpUaVXcT2K6zM6Lldu7vh8nZdOTKO7bk00e5KsDRR1oIUX/s1600/kakak_lonjong.png
Kapak ini disebut kapak lonjong karena penampangnya berbentuk lonjong. Ukurannya ada yang besar ada yang kecil. Alat digunakan sebagai cangkul untuk menggarap tanah dan memotong kayu atau pohon. Jenis kapak lonjong ditemukan di Maluku, Papua, dan Sulawesi Utara.
Kapak persegi
http://i1053.photobucket.com/albums/s475/billysupandi/kapakpersegi.jpg
Kapak dengan penampang lintangnya berbentuk persegi panjang atau trapesium. Kapak persegi terdiri atas berbagi ukuran, basar (beliung atau pacul), dan kecil (tarah). Persebarannya melalui jalur barat yaitu dari tenggara semenanjung Malaka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Gerabah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAOu_XY9gjVTYqzPwu6NilldOUQLLRBgQU3IjzYKUdmtYtc0FNV1E-rGvkMbwJc9mxnC5awm1ir4bbF2djLfqi22x4WJc5z4tqR9FyAHhoYEftPkj3sDjsY_oXE_n1zJKagO6P0Etax1oM/s1600/gerabah.png
Gerabah dibuat dari tanah liat. Fungsinya untuk berbagai keperluan.
Perhiasan
http://i1053.photobucket.com/albums/s475/billysupandi/perhiasan.jpg
Masyarakat pra-aksara telah mengenal perhiasan, diantaranya berupa gelang, kalung, dan anting-anting. Perhiasan banyak ditemukan di Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Alat Pemukul Kulit Kayu
http://amufidsururi.files.wordpress.com/2013/05/celebes-beater-2008.jpg
Alat pemukul kulit kayu digunakan untuk memukul kulit kayu yang akan digunakan sebagai bahan pakaian. Adanya alat ini, membuktikan bahwa pada zaman neolithikum manusia pra-aksara sudah mengenal pakaian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar